02 Juli 2009

Seorang Bonek Meninggal Dunia

KABAR DUKA :
Sumber : www.pikiran-rakyat.com
BANDUNG, (PR).-
Kemenangan yang diraih Persebaya pada pertandingan melawan PSMS, Selasa (30/6) lalu, ternyata membawa duka bagi para pendukungnya. Seorang bonek (bondo nekad) yang datang dari Surabaya ke Bandung, meninggal dunia di Rumah Sakit Pindad, Rabu (1/7) siang setelah mendapat perawatan sejak pagi hari. Bonek yang bernama Junaedi (22) itu masuk Ruang Gawat Darurat RS Pindad sekitar pukul 6.00 WIB.

Junaedi masuk rumah sakit dan meninggal dunia bukan karena keributan di luar stadion. Dia meninggal dunia karena sakit yang diduga sudah dideritanya sejak berangkat dari Surabaya.

Junaedi dirujuk dari klinik darurat yang berada di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung. Menurut rekannya dari Surabaya, Rizal, sejak berangkat, Junaedi memang sudah terlihat sakit. "Waktu berangkat, dia kelihatan pucat. Duduk meringkuk terus di gerbong dekat pintu WC," katanya ketika ditemui di RS Pindad, Bandung, Rabu (1/7).

Sesampainya di Bandung, Junaedi dan teman-temannya tidur di sekitar Lapangan Saparua. Beberapa jam sebelum menonton pertandingan, Rizal sempat melihat Junaedi terjatuh.

"Mungkin lemas karena lapar. Terus kami kasih minum. Setelah itu, dia ikut kami masuk stadion untuk nonton," ucap Rizal lagi.

Seusai pertandingan, seperti bonek lainnya, Junaedi berjalan bersama-sama hingga Stasiun Kiaracondong. Ketika kereta tiba sekitar pukul 4.00 WIB, Junaedi langsung masuk gerbong.

"Enggak lama, dia kejang-kejang dan mukanya pucat sekali. Terus kami bawa ke klinik di Stasiun Kereta Api Kiaracondong. Kata dokter di sana, tensinya rendah sekali yaitu 80, makanya langsung dibawa ke RS Pindad. Tetapi, tetap tidak tertolong dan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB siang," ucap Rizal.

Rizal dan beberapa rekan korban telah menghubungi keluarga almarhum yang ada di Jakarta. Rencananya, almarhum akan dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan bonek datang ke Bandung untuk memberikan dukungan moral terhadap Persebaya. Mereka datang sejak Senin (29/6) dan ikut menyaksikan pertandingan Persebaya melawan PSMS, Selasa (30/6). Kedatangan arek-arek Surabaya itu tidak menimbulkan kegaduhan, baik menjelang maupun seusai pertandingan. Mereka cukup tertib, sehingga secara umum suasana seusai pertandingan pun terbilang aman. (Satrya Graha/"PR")***

22 Juni 2009

Siswanto Lamar Mojang Bandung


Sumber : HU. GALAMEDIA
"MAU". Hanya itu yang terdengar malu-malu keluar dari mulut gadis berbalut kebaya berwarna pink itu. Setelah itu pula si gadis langsung tersenyum sumringah.

Demikian salah satu adegan yang terjadi saat pemain Persib Bandung, Siswanto melamar gadis pujaannya, Dora Banowati di kediamannya, Kompleks Nata Endah Blok J Kab. Bandung, Minggu (21/6).

Setelah menjalin hubungan selama setahun, pasangan ini bertunangan sebelum melangkah ke jenjang berikutnya, pernikahan.

"Saya ingin lebih serius menjalin hubungan dengan Dora, mudah-mudahan bisa lancar dan berlanjut ke pernikahan," ujar Siswanto.

Namun mantan pemain Persekabpas Pasuruan ini tampaknya masih harus bersabar. Karena, saat ini Dora masih belum menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran.

"Sekarang tinggal menunggu Dora selesai kuliah akhir tahun ini. Setelah itu segera menikah," harap Sis.

Putera kedua dari tiga bersaudara pasangan H.M. Nur Hadi dan Hj. Kusrotin ini mengaku pertemuannya dengan sang kekasih merupakan berkah tersendiri. Pasalnya, ia dan Dora sangat bertolak belakang. Sis sangat mencintai sepak bola, sedangkan Dora bahkan tidak mengenal tim Persib Bandung.

"Dia tidak suka menonton Persib. Awalnya dia juga tidak tahu kalau saya pemain Persib," ujarnya.

Dengan diresmikannya hubungan itu, Sis pun mengaku lebih betah tinggal dan bermain di Persib Bandung.

"Sis orangnya bertanggung jawab. Itu alasan kenapa saya akhirnya mau dilamar," tutur Dora. Mojang kelahiran Bandung, 26 Maret 1988 ini, tidak khawatir dengan profesi kekasihnya yang dikenal dekat dengan dunia glamour.

Disadarinya, seorang pesepak bola terutama di Persib tidak ubahnya seperti selebriti. "Saya tidak khawatir, kita sudah berkomitmen untuk saling percaya terhadap masing-masing," lanjutnya.

Dora enggan mencampuri karier Siswanto. Menurutnya, tidak masalah jika nantinya Siswanto tidak bermain bersama Persib dan terpaksa harus berhubungan jarak jauh.

"Di mana pun Sis bermain ya saya mendukung saja," ujar bungsu dari tiga bersaudara tersebut.

Semoga hubungan keduanya berlanjut ke jenjang berikutnya. (brilliant awal/"GM")**